Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday 22 August 2012

alasan Mengapa kita harus percaya tentang adanya Tuhan

Om sebagai seorang muslim tentu kepercayaan kepada Allah adalah iman yang pertama, tapi sebagai seorang yang selalu menekankan akan logic/ nalar akan segala sesuatu maka Om akan memberikan 2 alasan (mungkin lain waktu akan diupdate) tentang mengapa kita harus percaya akan keberadaan Tuhan/ Allah sebagai pencipta kita, hal ini juga akan menyinggung tentang hari akhir/keberadaan surga neraka, keduanya berkaitan karena orang atheis (tidak percaya akan adanya Allah) juga tidak mempercayai adanya kehidupan setelah mati, mereka (orang atheis) beranggapan bahwa abis mati ya udah selesai begitu aja
Alasan 1: Konservatif
Artinya kita mencari aman, jadi kalo ada berita tentang adanya Allah serta Kehidupan setelah kematian (surga neraka) maka lebih baik kalo kita mempercayainya , kenapa? karena lebih aman untuk percaya daripada tidak percaya. kalopun ternyata tuhan/ surga neraka tidak ada , maka kita tidak akan rugi sama sekali dalam berbuat baik didunia, tapi kalo misalnya kita tidak percaya sehingga kita berbuat seenaknya didunia (tidak mematuhi perintah-Nya maupun melanggar Larangan-Nya) maka jika ternyata Allah/ surga neraka itu ada, maka kita akan rugi / menyesal sekali.
Alasan 2: Keadilan
Sering kali kita melihat bahwa banyak sekali orang2 yang menurut kita baik sekali perilaku maupun kepribadiannya, jujur, suka beramal, tidak pernah korupsi ato berbuat jahat kepada orang lain tapi hidup dalam kesusahan bahkan meninggal dalam keadaan hina, atau kita suka melihat ketidakadilan didunia dimana orang yang bekerja keras hidup dalam kemiskinan/ orang yang pintar sekali tapi gara2 kemiskinan gak bisa nerusin sekolah hingga akhirnya tetep miskin 7 turunan, ato pahlawan2 kita yang terbunuh dalam medan perang demi negara sementara keluarganya hidup dalam kemiskinan karena tidak diurusi oleh pemerintah
apabila tidak ada Allah serta tidak adanya kehidupan setelah kematian maka betapa malangnya nasib  orang2 diatas ,betapa ketidakadilan terlihat disini???
Semetara itu sering kita liat orang yang kaya raya gara2 maen curang dalam usaha, menipu, korupsi, Kolusi dll, mereka tetap kaya serta meninggal dengan cara yang baik, diantar ke kuburan oleh ribuan orang, dihormati walopun sudah tidak ada. ato orang yang mengaku2 pahlawan demi mendapatkan penghargaan padahal sama sekali tidak pernah berjuang, mati dengan upacara besar2-an serta dimakamkan di taman Makam Pahlawan, apakah ini adil??? tentu saja tidak, oleh karena itulah kita seharusnya mempercayai adanya Allah serta kehidupan setelah kematian (surga neraka), karena dengan begitu barulah fair/ adil, karena semua perbuatan kita , baik ato buruk,akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak


Tuhan itu benar2 ada,ia maha menciptakan sesuatu yang ia kehendaki
terbentuknya alam semesta ini adalah bukti adanya tuhan,kita tidak bisa melihat tuhan,tapi kita bisa merasakanya,dan kita harus mempercayainya bahwasanya tuhan itu ada.
sama halnya ketika kita menanyakan kepada seseorang,"apakah anda punya otak?"pasti orang tersebut menjawab"ya saya punya!".dan ketika bertanya kembali kepada orang tersebut"apakah anda bisa melihat otak anda dengan mata kepala anda sendiri?"pasti ia menjawab "tidak!"dan kita tanya lagi"apakah anda bisa merasakanya?"pasti orang tersebut menjawab"ya!"
saya percaya adanya tuhan karena saya ini diberi otak oleh tuhan saya untuk berfikir.dan saya berfikir,siapa yang menciptakan saya?,siapa yang menciptakan bumi tanpa tiang?,siapa yang menciptakan bulan dan matahari?
dari situlah saya berfikir,pasti ada yang menciptakan ini semua,dan saya yakin bahwasanya yang menciptakan ini adalah zat yang maha perkasa,yang tidak tidur,tidak makan dan minum.






Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata.
Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka.
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan itu?”
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.
“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.
Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak. Dia berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?”
Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka sendiri.
“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si Atheist. “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.
Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.
“Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si Atheist mengaduh.
Si Alim bertanya, “Ah mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit. Di mana sakitnya?”
“Ini sakitnya di sini,” si Atheist menunjuk-nunjuk pipinya.
“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin melihat sakitnya?” Si Alim bertanya ke orang banyak.
Orang banyak berkata, “Tidak!”
“Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya.” Demikian si Alim berkata.
Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan adalah pernyataan yang keliru.
Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada?
Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?
Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus (rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa melihatnya jika meletakan benda tersebut ke bawah mikroskop yang amat kuat).
Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal itu ada.
Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.
Kemampuan manusia untuk melihat warna hanya terbatas pada beberapa frekuensi tertentu, demikian pula suara. Terkadang sinar yang amat menyilaukan bukan saja tak dapat dilihat, tapi dapat membutakan manusia. Demikian pula suara dengan frekuensi dan kekerasan tertentu selain ada yang tak bisa didengar juga ada yang mampu menghancurkan pendengaran manusia. Jika untuk mengetahui keberadaan ciptaan Allah saja manusia sudah mengalami kesulitan, apalagi untuk mengetahui keberadaan Sang Maha Pencipta!
Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi jika kita melihat pesawat terbang, mobil, TV, dan lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada pembuatnya.
Jika benda-benda yang sederhana seperti korek api saja ada pembuatnya, apalagi dunia yang jauh lebih kompleks.
Bumi yang sekarang didiami oleh sekitar 8 milyar manusia, keliling lingkarannya sekitar 40 ribu kilometer panjangnya. Matahari, keliling lingkarannya sekitar 4,3 juta kilometer panjangnya. MatMatahari dengan 8 Planetnyaahari, dan 8 planetnya yang tergabung dalam Sistem Tata Surya, tergabung dalam galaksi Bima Sakti yang panjangnya sekitar 100 ribu tahun cahaya (kecepatan cahaya=300 ribu kilometer/detik!) bersama sekitar 100 milyar bintang lainnya. Galaksi Bima Sakti, hanyalah 1 galaksi di antara ribuan galaksi lainnya yang tergabung dalam 1 “Cluster”. Cluster ini bersama ribuan Cluster lainnya membentuk 1 Super Cluster. Sementara ribuan Super Cluster ini akhirnya membentuk “Jagad Raya” (Universe) yang bentangannya sejauh 30 Milyar Tahun Cahaya! Harap diingat, angka 30 Milyar Tahun Cahaya baru angka estimasi saat ini, karena jarak pandang teleskop tercanggih baru sampai 15 Milyar Tahun Cahaya.
Bayangkan, jika jarak bumi dengan matahari yang 150 juta kilometer ditempuh oleh cahaya hanya dalam 8 menit, maka seluruh Jagad Raya baru bisa ditempuh selama 30 milyar tahun cahaya. Itulah kebesaran ciptaan Allah! Jika kita yakin akan kebesaran ciptaan Tuhan, maka hendaknya kita lebih meyakini lagi kebesaran penciptanya.
Dalam Al Qur’an, Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan langit, bintang, matahari, bulan, dan lain-lain:
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” [Al Furqoon:61]
Ada jutaan orang yang mengatur lalu lintas jalan raya, laut, dan udara. Mercusuar sebagai penunjuk arah di bangun, demikian pula lampu merah dan radar. Menara kontrol bandara mengatur lalu lintas laut dan udara. Sementara tiap kendaraan ada pengemudinya. Bahkan untuk pesawat terbang ada Pilot dan Co-pilot, sementara di kapal laut ada Kapten, juru mudi, dan lain-lain. Toh, ribuan kecelakaan selalu terjadi di darat, laut, dan udara. Meski ada yang mengatur, tetap terjadi kecelakaan lalu lintas.
Galaksi AndromedaSebaliknya, bumi, matahari, bulan, bintang, dan lain-lain selalu beredar selama milyaran tahun lebih (umur bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun) tanpa ada tabrakan. Selama milyaran tahun, tidak pernah bumi menabrak bulan, atau bulan menabrak matahari. Padahal tidak ada rambu-rambu jalan, polisi, atau pun pilot yang mengendarai. Tanpa ada Tuhan yang Maha Mengatur, tidak mungkin semua itu terjadi. Semua itu terjadi karena adanya Tuhan yang Maha Pengatur. Allah yang telah menetapkan tempat-tempat perjalanan (orbit) bagi masing-masing benda tersebut. Jika kita sungguh-sungguh memikirkan hal ini, tentu kita yakin bahwa Tuhan itu ada.
Cluster“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” [Yunus:5]
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” [Yaa Siin:40]
Sungguhnya orang-orang yang memikirkan alam, insya Allah akan yakin bahwa Tuhan itu ada:
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam diSuper Cluster atas `Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.” [Ar Ra’d:2]
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [Ali Imron:191]
Terhadap manusia-manusia yang sombong dan tidak mengakui adanya Tuhan, Allah menanyakan kepada mereka tentang makhluk ciptaannya. Manusiakah yang menciptakan, atau Tuhan yang Maha Pencipta:
“Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?” [Al Waaqi’ah:58-59]
“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?” [Al Waaqi’ah:63-64]
“Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?” [Al Waaqi’ah:72]
Di ayat lain, bahkan Allah menantang pihak lain untuk menciptakan lalat jika mereka mampu. Manusia mungkin bisa membuat robot dari bahan-bahan yang sudah diciptakan oleh Allah. Tapi untuk menciptakan seekor lalat dari tiada menjadi ada serta makhluk yang bisa bereproduksi (beranak-pinak), tak ada satu pun yang bisa menciptakannya kecuali Allah:
“…Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” [Al Hajj:73]
Sesungguhnya, masih banyak ayat-ayat Al Qur’an lainnya yang menjelaskan bahwa sesungguhnya, Tuhan itu ada, dan Dia lah yang Maha Pencipta


Ayat ayat populer

1. Jangan mencampur adukan yg hak dengan yg bathil
 "يَٓأَهْلَ ٱلْكِتَبِ لِمَ تَلْبِسُونَ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَطِلِ وَتَكْتُمُونَ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?" (QS. ALI IMRAN:71)


2.Sholat dan sabar sebagai penolongmu
"يَٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّبِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. AL BAQARAH:153)


3. untuk orang kristen

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah al Masih putera Maryam", padahal al-Masih (sendiri) berkata: "Hai bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: " bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Maidah: 72-74 ).


4.  Jangan mengikuti apa yg kamu tidak tahu
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا



Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya..” (QS- al-Isra: 36)


5. Bertanya kepada yg lebih tau

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui, (QS. A n-Nahl : 43)


6. Sesama muslim adalah saudara
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Oleh karena itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat [49]: 10)

7. kewajiban memakai jilbab 

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLOH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”  
                                    (Qs. Al-Ahzab: 59).
 “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya…’” (Annur:31)

8. Bagiku amalku dan bagimu amalmu
              وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ  
“Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah bagiku amalku dan bagimu amalmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku amalkan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu amalkan” (Yuunus :41)


9. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

QS. AT TAHRIM : 6

10.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS. Muhammad: 7)


11. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7 )

12. Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu)
 orang-orang yang lalai dari sholatnya
      (Al-Ma'un : 4 - 5)


13. Bertaqwa kepada Allah

      (Qs. Ali imran : 102 )

Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada
 allah sebenar benar taqwa kepadanya
dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan
 beragama islam.

hadist populer

Rosul bersabda"

1. bermula Islam itu asing dan kelak akan menjadi asing seperti semula. maka berbahagialah orang-orang yang terpencil tidak banyak kawannya, yaitu orang yang melestarikan sunahku yang sudah dirusak oleh manusia. (riwayat muslim dan turmudzi)
.
2. tanda tanda orang munafik ada tiga, bila berbicara ia bohong, bila berjanji ia ingkar, dan bila dipercaya ia khianat (riwayat Bukhori-Muslim)
.
3. sambunglah kembali silaturohmi terhadap orang yang memutuskan hubungan denganmu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk terhadapmu dan katakanlah yang hak, sekalipun itu akan merugikan dirimu sendiri (riwayat Ibnu Annajjar)
.
4. apa yang diambil Allah dan apa yang diberikan-Nya itu adalah milik-Nya. segala sesuatu telah di tentukan batas waktunya.hendaklah kamu bersabar dan rela terhadap apa yang telah menjadi ketentuan-Nya (takdir-Nya) dengan mengharap pahala daripada-Nya. (H.R Bukhari)
.
5. jauhilah perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah tentu engkau akan menjadi orang yang paling banyak ibadahnya (riwayat Ahmad)
.
6. jauhilah kamu dari rasa dengki, maka sesungguhnya kedengkian itu akan memakan kebaikan sebagai mana api yang memakan kayu(HR.Abu Daud).
.
7. tidak dibenarkan seorang Muslim untuk menghindar (tidak bertegur sapa) dengan orang Muslim yang lain lebih dari tiga hari, barang siapa yang menghindar lebih tiga hari lalu dia mati, maka dia akan memasuki neraka (HR.Abu Daud).
.
8. barang siapa yang dapat menahan marahnya, padahal dia sanggup buat melampiaskannya, maka Allah swt, akan memanggil orang itu di hadapan kepala-kepala mahluk pada hari kiamat hingga diperintahkan untuk memilih padanya berupa bidadari manakah yang ia kehendaki.(HR.Abu Daud).
.
9. barang siapa menyimpan ilmunya,maka Allah akan memasang sumbu api pada dirinya. {Riwayat Ahmad}.

10. takutlah(berhati-hatilah) kamu terhadap wanita, maka sesungguhnya bencana pertama pada golongan Bani Israil yaitu tentang wanita.{HR.Muslim}.

11. sesungguhnya Allah swt.akan menghamparkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima tobat orang yang berdosa pada siang hari.dan Allah menghamparkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima tobat orang yang berdosa pada malam hari,hingga matahari terbit dari barat(menjelang kiamat). {HR.Muslim}.


12. "dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah."(HR.Muslim)

13. barang siapa mencintai karena Allah,membenci karena Allah,memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah,maka telah sempurna Imannya (HR.Abu Dawud dan At-Tarmidzi)

*
14. "Aku tinggalkan kepadamu dua perkara,yang kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang teguh padanya yakni,kitab Allah dan sunahku,keduanya tidak akan terpisah hingga keduanya diceburkan kedalam(haudh)"(HR.Hakim)

15.  (( صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ )
"Sholatlah sebagaimana kalian melihat aku sholat". (HR. Bukhori)

16.  (( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ...))
"Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung pada niatnya...". (HR. Bukhori dan Muslim)

17. طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan” (H.R. ibnu Majah)