No
|
Makhroj
|
Yaitu huruf- huruf
|
1
|
JAUF/ Rongga Tenggorokan
|
Huruf MAD dan LIIN
|
2
|
A.Bagian terjauh
tenggorokan
ﺃﻗﺼﻰ ﺍﻟﺤﻟﻕ
B.Bagian tengah
tenggorokan
ﻮﺴﻄ ﺍﻟﺤﻟﻕ
C.Bagian terdekat
tenggorokan
ﺃﺪﻨﻰﺍﻟﺤﻟﻕ
|
ﻫ - ﺀ
ﻉ - ﺡ
ﻍ - ﺥ
|
Pangkal lidah dan yang bersesuaian dengan langit-
langit atas. أقصى اللسان وما يحاذيه
من الحنك الأعلى
|
ﻕ
|
|
4
|
Pangkal lidah dengan posisi lebih dekat/kedepan
dari huruf QOF أقصى اللسان أسفل من القاف
|
ﻚ
|
5
|
Dibawah bagian tengah lidah dan yang bertepatan
dengan langit- langit. تحت وسط اللسان وما يحاذيه من الحنك الأعلى
|
ﺝ - ﺶ - ﻱ
|
6
|
Salah satu pinggir lidah (atau keduanya) dan yang
bertepatan dengan gusi geraham إحدى حافتي اللسان وما يليها من الأضراس
|
ﺾ
|
7
|
Awal /ujung salah satu pinggir lidah أول إحدى حافتي اللسان
|
ﻞ
|
8
|
Ujung lidah sedikit dibawah /dibelakang huruf LAM.
طرف اللسان تحت اللام قليلا
|
ﻦ
|
9
|
Berdekatan dengan makhrojnya huruf NUN dan masuk
pada punggung lidah . يقارب مخرج النون
وادخل في ظهر اللسان
|
ﺮ
|
10
|
Diatas ujung lidah dan pangkal dua gigi seri atas
فوق اللسان وأصول الثنيتين العليتين
|
ﻁ - ﺖ - ﺪ
|
11
|
Ujung lidah dan sedikit diatas gigi seri atas
طرف اللسان وفوق الثنيتين العليتين
|
ﺺ - ﺱ - ﺯ
|
12
|
Ujung lidah dan ujung gigi seri atas.
طرف اللسان وطرف الثنيتين العليتين
|
ﻇ - ﺫ - ﺚ
|
13
|
Bagian dalam bibir bawah dan ujung gigi seri atas.
بطن الشفة وطرف الثنيتين العليتين
|
ﻑ
|
14
|
Diantara dua bibir atas bawah بين الشفتين
|
ﻭ - ﺐ - ﻡ
|
15
|
Rongga hidung. الحيشوم
|
ﺤﺮﻑﺍﻟﻐﻨﺔ
|
Penting!
1. Seseorang tak akan bisa mencapai derajat TARTIL dan FASOKHAH dalam membaca Alqur’an bila makhroj dan Sifatul Khuruf setiap huruf yang diucapkannya belum sesuai dengan Luhun Al- Arob/ Bahasa AlQur’an yang sesuai dengan yang dicontohkan baginda Nabi SAW.
2. Dari sejak awal, anak- anak harus diajarkan Huruf Hijaiyah (A-Ba-Ta) dengan Makhroj dan Sifat (dan juga MAD!) yang benar. Pembiaran kesalahan pengucapan dari kecil akan terbawa dan sulit dihilangkan ketika sudah besar nanti. (Kecuali huruf Ro, ini akan berkembang sesuai umur).
3. Guru- guru Qiro'ati atau Iqro' atau methode lainnya untuk jilid awal harus dipilihkan dari guru terpandai dalam soal Makhroj dan Sifatul Khuruf serta pengucapannya. Kesalahan fatal (dan ini banyak sekali terjadi) adalah bila menganggap remeh Pengajaran Pengucapan Huruf Hijaiyah (jilid awal) dengan menyerahkannya kepada guru yang tidak menguasai Makhroj dan Sifatul Khuruf yang benar.
II. SIFATUL KHURUF
Sifatul khuruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa tebal atau tipis, dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan sebagainya.
Seperti misalnya huruf kha dan kĥo. Dua- duanya memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda sifat. Tanpa membedakan sifatnya, arti dan maknanya bisa rancu, seperti misalnya pada lafadh:
ﻤﺧﺭﺠﺎ artinya = jalan keluar.
ﻤﺤﺮﺠﺎ artinya = tempat yang membingungkan..
ﻭﻧﺨﻼ artinya = dan pohon kurma.
ﻭﻧﺤﻼ artinya = dan madu.
يجهدون artinya = sungguh- sungguh/ berjihad.
يجحدون artinya = membangkang
حجر artinya = batu
هجر artinya = Hijrah
Perlu diketahui bahwa satu huruf Al- Qur’an tidak hanya memiliki satu sifat saja, namun kadang tergabung didalamnya 2 sampai 5 sifat sekaligus. Seperti misalnya huruf SHOD, ia memiliki sifat- sifat : Hams – Rokhowah - Isti’la’- Shofir – Ithbaq .
Untuk memudahkan mengetahui sifat sebuah huruf, maka para ahli memberi arahan agar huruf terebut coba dimatikan setelah Hamzah berharokat. Misalnya: (ﺃﺪ) Ad – (ﺃﺱ) As – (ﺃﺵ) Asy- (ﺃﻡ) Am- (ﺃﻖ) Aq.
Maka dari percobaan tersebut kita bisa merasakan bahwa huruf “Dal” itu BERHENTI nafasnya saat dimatikan, sedangkan huruf “Siin” tetap MENGALIR saat dimatikan.
Adapun sifat- sifat huruf tersebut yang terpenting adalah adalah:
1. JAHR , وهو إنحباس جريان النفس مع الحرف عند النطق به
artinya MENAHAN NAFAS saat mengucapkan sebuah huruf. Huruf- huruf yang bersifat JAHR.
Huruf JAHR adalah :
ﻋﻈﻡ ﻭﺰﻥ ﻗﺎﺭﺉ ﺫﻱ ﻏﺾ ﺠﺪ ﻂﻟﺐ,
(‘Ain- Dzo’- Mim- Wau- Za’- Nun- Qof- Ro’- Hamzah- Dzal- Ya’- Ghoin- Dhod- Jiim- Dal- Tho’- Laam- Ba’).
Untuk mengetahui kita sudah membaca huruf Jahar dengan benar, kita coba taruh kertas tisu didepan mulut kita, misalnya kita ucapkan: Bismillahirrohmaanirrokhiim. Jika kertas tisu tersebut berkibar tertiup angin dari mulut ketika mengucap "BIS", maka berarti pengucapan huruf "ba" kita masih Hams, belum Jahar. Yang tersulit bagi beberapa daerah (misal: Jawa Tengah) adalah mengucapkan: BA - JA - DA dengan Jahr. Biasanya akan terdengar: Bha - Jha - Dha.
2. HAMS, lawan JAHR, artinya ADANYA NAFAS saat mengucapkan huruf- huruf tersebut.
Huruf- huruf HAMS adalah :
ﻔﺤﺜﻪ ﺷﺧﺺ ﺱﻜﺖ
( Fa’- Kha’- Tsa- Ha- Syiin- Kho’- Shod- Siin- Kaaf- Ta’)
3. SYIDDAH, وهي انحباس جريان الصوت في مخرج الحرف عند النطق بها
artinya : KUAT. Saat disukun TIDAK ADA SISA SUARA, sedang pada huruf- huruf Qolqolah suaranya lebih kuat dan memantul.
Huruf- huruf SYIDDAH adalah :
ﺃﺠﺪ ﻘﻂ ﺒﻜﺖ
(Hamzah /A-I-U – Jiim – Dal - Qoof – Tho’ – Ba’ – Kaaf – Ta’).
4. BAINIYYAH, artinya saat mengucapkan huruf tersebut (terutama saat sukun) TIDAK BERHENTI MENGHENTAK dan TIDAK MENGALIR, akan tetapi berada diantara dua sifat tersebut (agak ngeper). Bandingkan saat mengucapkan lafadh YA’MAHUUN (ﻴﻌﻤﻬﻭﻦ) dengan ^ain, dan YU’MINUUN (ﻴﺆﻤﻧﻭﻦ) dengan hamzah.
Huruf- huruf BAINIYYAH adalah :
ﻠﻦ ﻋﻤﺮ
(Laam – Nuun - ^ain – Miim – Ro’).
Hati- hati huruf Bainiyyah ada potensi Tawallud, yakni keluar huruf (e) tambahan, seperti: Al(e)ham(e)du.
5. RIKĤWAH /ROKĤOOWAH, lawan sifat SYIDDAH artinya MENGALIR. Maksudnya saat disukun masih ADA SISA SUARA MENGALIR.
Huruf- huruf yang memiliki sifat ini adalah SELAIN HURUF SYIDDAH dan BAINIYYAH.
6. ISTI’LA’, artinya saat mengucapkan huruf- huruf tersebut pangkal lidah naik keaatas kearah langit- langit.
Huruf- huruf yang memiliki sifat ISTI’LA’ (Isti’la’ Ashli) adalah :
ﺨﺺ ﻈﻐﻂ ﻘﺾ
( Kho’ – Shod – Dzo’ – Ghoin – Tho’ – Qof – Dhod ).
Perlu juga diketahui ada dua huruf yang memiliki sifat ISTI’LA’ ARIDHIYYAH, yaitu huruf LAAM dan RO’ saat dibaca tebal ‘TAFKHIM. Seperti pada lafadh ALLAH dan ARROKHMAN. Maka saat itu kedudukan pangkal lidah naik.
Karakter Tafkhim ini tidak ada di Indonesia, karena itu hanya bisa dipelajari dari seorang guru yang sanad Al- Qur'annya bersambung ke Rasululloh.
Huruf- huruf yang bersifat Isti'la' ketika berharokat Fatkhah, bentuknya kedua bibirnya MECOCO (agak monyong) , sehingga ketika dimatikan juga harus kembali ke MECOCO, namun tidak boleh MECUCU (monyong sampai lancip). Seperti ketika mengucapkan: Aq - Ath- Ash- Adh, dll.
Hati- hati, huruf Isti'la' sering membawa serta huruf sebelumnya yang Istifal menjadi ikut- ikutan Isti'la', seperti: Fadhlulloh - dibaca Fodhlulloh, Maghdhuubi - dibaca Moghdhuubi, Fi Tadhliil - dibaca Fi Todhliil, Shollallohu - dibaca Shollolloohu, Alam taro - dibaca Alam toro, dsb.
7. ISTIFAL, lawan dari sifat IST’LA’, artinya saat mengucapkan huruf- huruf tersebut posisi batang lidah datar kebawah.
Huruf- hurufnya adalah selain huruf ISTI’LA’ yang telah tersebut diatas.
8. TAFASSYI, أي إنتشار الهواء في الفم عند النطق به
artinya saat mengucapkan huruf tersebut udara nyemprot berdesis keluar mulut
Huruf yang memiliki sifat ini hanya satu yakni huruf (ﺶ) Syiin.Ingat, huruf Syin juga bersifat Rikhwah/ mengalir, seperti: Ѻ قريش
9. TAKRIR, artinya bergetar. Saat mengucapkan huruf ini lidah bergetar. Tapi harus dijaga getarannya tidak sampai berlebihan sebagaimana Orang Rusia atau orang Indonesia mengucapkan hurf R. Sedangkan pada keadaan BERTASYDID, maka getaran lidah harus lebih disamarkan ( ﻔﻌﻨﺪ ﺍﻠﺮﺍﺀ ﺍﻠﻤﺸﺪﺪﺓ ﻔﺈﺨﻔﺎﺀ ﺍﻠﺘﻜﺮﻴﺮ ﺃﻜﺪ )
Huruf yang memiliki sifat ini hanya satu yakni (ﺭ) Ro’.
10. SHOFIIR, arti nya seruit / siulan. Maksudnya saat mengucapkan huruf tersebut ada suara seruit seperti suara SIULAN.
Huruf yang memiliki sifat ini adalah: (ﺲ) Siin – (ﺺ) Shod – (ﺯ) Zai.
Hati- hati huruf Zai, walaupun ada suara Shofir namun ia memiliki sifat Jahr bukan Hams. Belajarlah dari guru yang qualified/ bersyahadah.
11. GUNNAH, artinya dengung/ bunyi sengau. Maksudnya saat mengucapkan huruf tersebut geteran suara/ resonansi masuk ke rongga hidung.
Huruf yang memiliki sifat ini adalah huruf : (ﻦ) Nuun dan (ﻡ) Miim, dan juga semua keadaan dimana timbul suara sengau seperti Idghom Bighunnah atau Ikhfa’.
Kesalahan yang paling sering terjadi pada setiap keadaan Ghunnah adalah kurang ditahannya dengung dari tempo +/- SATU ALIF. Seharusnya pada setiap keadaan dengung, apakah itu ketika Ikhfa’- Idghom Bighunnah, Iqlab dan keadaan dengung lainnya harus ditahan dengungnya +/- 2 ~ 3 harokat, Seperti:- من شئ - -إن - من بعد – من يقول– عم
12. QOLQOLAH, artinya memantul. Maksudnya saat mengucapkan huruf tersebut dalam keadaan disukun, ada suara mental.
Huruf yang memiliki sifat tersebut adalah : (ﻖ) Qoof – (ﻄ) Tho’ – (ﺐ) Ba’ – (ﺝ) Jiim – (ﺩ) Dal.
Hati- hati ketika mematikan huruf Qolqolah bertasydid dan yang tidak bertasydid.
Huruf Qolqolah tidak bertasydid dipantulkan tanpa jeda/ langsung, seperti:
وما كسب Ѻ- ذات لهب Ѻ
Huruf Qolqolah bertasydid ditahan DUA HARAKAT sebelum dipantulkan, seperti:
وتبَّ Ѻ بالحقِّ Ѻ الحجُّ Ѻ
Hati- hati, huruf Dhod dan Dzo' adalah bukan huruf Qolqolah, jadi bila sukun jangan sampai dibaca mantul, karena keduanya memiliki sifat Rikhwah/ mengalir. Seperti: Min Fadh(e)lillah - Wahanl Adh(e)mu minni.
13. ITHBAQ, artinya saat mengucapkan huruf tersebut lidah menggelembung dan melekat/ memenuhi rongga mulut.
Yang memliki sifat- sifat ini adalah 4 (empat) huruf, yakni : (ﺺ) Shod – (ﺽ) Dhod – (ﻂ) Tho’ – (ﻇ) Dzo’. Posisi lidah seperti ini tidak terdapat pada pengucapan bahasa Indonesia, sehingga perlu tuntunan guru yang benar.
14. INFITAAH, lawan dari sifat ITHBAQ, artinya mulut terbuka, lidah datar tidak menggelembung memenuhi rongga mulut. Semua huruf yang bersifat Infitah, tatkala berharokat Fatkhah, mulut harus terbuka (kurang lebih dua jari) sehingga terhindar dari pengucapan miring kearah kasroh (imalah)..
Yang memiliki sifat- sifat INFITAH ini adalah huruf- huruf selain yang empat (4) huruf ITHBAQ tersebut diatas.
15. ISTITHOOLAH, artinya memanjang. Maksudnya saat mengucapkan huruf DHOD, ada tempo sesaat sebelum huruf tersebut terbentuk dalam mulut dan kemudian diucapkan. Tekanan lidah memanjang dari Makhrojnya JIIM sampai ke Makhrojnya LAAM.
Yang bersifat ISTITHOLAH hanya satu huruf yaitu (ﺾ) DHOD
Sebagaimana balon yang ditiup, butuh waktu sampai balon itu pecah. Namun harus dijaga jangan terjadi huruf sebelumnya menjadi panjang seakan ada MAD. Misal : kalimat Waladhdhoooooolliiiiiin (ﻭﻻﺍﻟﻀﺎﻟﻴﻦ) jangan sampai terucap Walaaadhoooooolliiiiiin dengan Laaa panjang. Perlu juga diperhatikan bahwa huruf Dhod juga bersifat JAHR, artinya waktu mengucapkan huruf tersebut agar nafas dijaga deras mengalir. Juga huruf tersebut tidak bersifat Qolqolah, harus dijaga tetap Rikwah ketika sukun seperti lafadh Adh-haa, tidak boleh terbaca Adh(e)-haa
16. IDZLAQ, artinya mudah dan lancar. Bagi orang Arab mengucapkan huruf- huruf yang bersifat Dzalaqoh ini tidak berat dan tak akan mengalami kesulitan.
Yang memiliki sifat Dzalaqoh ini adalah :
ﻔﺭ ﻤﻦ ﻟﺐ
(ﻒ) Fa’- (ﺮ) Ro’- (ﻡ) Miim – (ﻦ) Nuun – (ﻞ) Laam – (ﺐ) Ba’.
ISHMAT, artinya sulit- tidak lancar. Maksudnya saat mengucapkan huruf- huruf ini bagi orang Arab tidak segampang mengucapkan huruf- huruf IDZLAQ.
17. INKHIROOF, artinya berbelok. Maksudnya lidah berbelok saat mengucapkan huruf- huruf tersebut. Yakni huruf (ﻞ) Laam dan (ﺮ)Ro’. Karena sifat ini selalu mengikuti pengucapan huruf Laam dan Ro’, maka tak perlu dibahas lebih lanjut.
Lihat: http youtube berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=u5uoJ73kNWg
http://www.youtube.com/watch?v=gTiiwQFpFrk
http://www.youtube.com/watch?v=ZK6c2r-RUx4
http://www.youtube.com/watch?v=cqj2E3nFuN0
http://www.youtube.com/watch?v=ZWoFSjErfu4
Mim dan Nun Bertasydid: http://www.youtube.com/watch?v=jAqcpVk95zg
Ghunnah: http://www.youtube.com/watch?v=iPILsph7yvI
Huruf Ro': http://www.youtube.com/watch?v=DF2VEmXRRTg
Sifatul Huruf: http://www.youtube.com/watch?v=7OZPbjXsrL8
dll...
PLEASE VISIT: TAHFIDZ FOR CHILDREN:
http://www.youtube.com/watch?v=m4mY7HkfYGg
http://miwitihombo.blogspot.com/2012/09/aktivitas-belajar-mengajar.html#more