Suatu ketika,ada seseorang anak laki-laki yang bersifat pemarah.Untuk 
mengurangi kebiasaan marah sang anak,Ayahnya memberikan sekantong paku 
dan mengatakan pada anak itu,untuk memakukan sebuah paku dipagar 
belakang setiap kali marah..
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia 
marah..lalu secara bertahap jumlah itu berkurang.dia mendapati bahwa 
ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku kepagar 
tersebut.
Akhirnya,tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa 
mengendalikan amarahnya,dan tidak cepat kehilangan kesabaranya..,Dia 
memberitaukan hal ini kepada Ayahnya,yang kemudian mengusulkan agar dia 
mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah...
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itupun,Akhirnya memberitahu ayahnya
 bahwa semua paku telah tercabut olehnya,Kemudian,sang Ayah menuntun 
anaknya kepagar.
''Hmm,kamu telah berhasil dengan baik anaku,tapi....lihatlah 
lubang-lubang dipagar ini.Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seprti 
sebelumnya.."Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam 
kemaraahan...Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lobang ini...dihati 
orang lain''...
Kamu dapat menusukan pisau pada seseorang,lalu mencabut pisau itu 
kembali..tapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf,luka itu akan 
tetap ADA...dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka 
fisik.
  
         (dr 1001 kisah sumber inspirasi,mutiara kalbu sebening embun pagi/Dokter Sudarmono)
Wednesday, 24 October 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



 
 
 
 
 
 
 
 
1 comments:
cerita yg bnr2 menginspirastif. :)
Post a Comment