1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang
 ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, 
sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia 
berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia 
memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang 
disukaiNya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana 
firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
 ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan 
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
 (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka 
mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah 
yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan 
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
c. Sabar adalah kunci 
kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya: 
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah 
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan 
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab 
Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat
 dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah 
kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada 
kemudahan. (QS. 94:5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena 
Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya
 yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar 
menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini 
dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena 
mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian 
rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau 
terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang 
itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan.
Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada 
pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada 
pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan
 tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan 
dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
9. Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi 
perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan 
empat perkara: 
a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang 
senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat 
bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana 
Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan 
perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian 
juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang 
mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta 
dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang 
yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. 
Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah 
seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi 
melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya 
merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah 
akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat 
menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat 
bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan 
diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.
 Sumber: bukhari.or.id
Friday, 28 September 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



 
 
 
 
 
 
 
 
0 comments:
Post a Comment